INSTALASI LINUX



Pengantar
LINUX merupakan salah satu sistem operasi komputer yang sangat populer saat ini selain windows dari Microsoft. LINUX pertama kali dikenalkan oleh Linus Torvalds seorang mahasiswa dari Finlandia yang bereksperimen dengan metoda mencoba membuat sebuah sistem operasi seperti halnya UNIX yang impiannya nanti dapat berjalan pada sebuah PC.
Setelah berhasil menuliskan programnya dan dipublikasikan lewat internet, program tersebut kemudian dikembangkan dengan bantuan programmer dan hackers dari seluruh dunia. Saat ini LINUX sudah banyak variannya (distro) antara lain REDHAT, SUSE, SLACKWARE, MANDRAKE. LINUX didistribusikan di bawah GNU (General Public License) yaitu suatu lisensi dimana pemilik program tetap memegang hak ciptanya tetapi orang lain dimungkinkan menyebarkan, memodifikasi atau bahkan menjual kembali program tersebut dengan syarat source sode asli harus tetap disertakan dalam distribusinya. Disamping kehandalannya, LINUX juga bersifat gratis sehingga tidak perlu takut di cap sebagai pengguna software bajakan
Untuk mencicipi rasanya memakai LINUX khususnya distro REDHAT 5.1 beberapa langkah yang harus dipersiapkan sebagai berikut :


Persiapan Instalasi
RedHat Linux merupakan salah satu distribusi yang memiliki program instalasi yang sangat baik sehingga instalasi dapat dilakukan secara otomatis. User hanya perlu memasukkan informasi mengenai sesitem yang dimiliki dan sisanya akan dikerjakan oleh program instalasi tersebut. Oleh karena itu sebelum melakukan instalasi sebaiknyamengumpulkan dulu dokumentasi mengenai semua hardware yang dimiliki, kalau perlu siapkan buku manual komputer. Periksa apakah semua hardware komputer memang tercantum dalam daftar Hardware-HOWTO atau RedHat Compatibility List bila ada hardware yang tidak tercantum, catat dan tanyakan ke forum mailing list Linux mungkin ada orang lain yang mempunyai masalah sama tapi berhasil menangani masalah hardware tersebut.
Untuk menginstall REDHAT 5.1 dapat dilakukan beberapa persiapan untuk bootingnya, antara lain :
A. Dengan disket boot dan supplemental
B. Tanpa menggunakan disk boot
C. Lewat CD-ROM


A. Membuat Disk Boot dan Supplemental.
Untuk membuatnya diperlukan dua buah disket 3.5 inci high density (1.44 MB) yang telah diformat. Beri label pada disket tersebut, masing-masing RedHat Boot Disk dan RedHat Supplemental Disk.
Untuk membuat kedua disket itu dari MS-DOS, jalankan program rawrite.exe yang terdapat pada cd RedHat :
d:
cd\images
\dosutils\rawrite

rawrite akan menanyakan nama disk image.
Masukkan disket RedHat Boot Disk di drive A:,
ketik boot.img dan tekan Enter. Selesai, disket RedHat Boot Disk bisa dikeluarkan dari drive A:

Setelah selesai jalankan lagi rawrite.exe. Masukkan disket ke Supplemental di drive A:, ketik supp.omg dan tekan Enter. Selesai.
Untuk membuat kedua disket itu dari sistem Linux, dapat digunakan program utilitas dd. Mount dulu cd RedHat kemudian pindah ke direktori images di CD-ROM. Gunakan perintah ini untuk membuat RedHat Boot Disk:
dd if=boot.img of=/dev/fd0 bs=1440k

Kemudian untuk RedHat Supplemental Disk dibuat dengan perintah:
dd if=supp.img of=/dev/fd0 bs=1440k

B. Tanpa Menggunakan Disket
Bila ada MS-DOS di dalam komputer, instalasi dapat langsung dilakukan tanpa bantuan disket boot. Program instalasi RedHat dapat langsung dijalankan dari prompt MS-DOS :
d:
cd\dosutils
autoboot.bat

C. Booting Lewat CD-ROM
Instalasi yang paling mudah adalah melalui distribusi CD-ROM RedHat 5.1. Caranya yaitu cukup dengan memasukkan CD RedHat 5.1 ke dalam CD-ROM drive dan mengubah boot sequence pada CD-ROM lewat bios komputer. Pada beberapa komputer bios pada mainboard tertentu belum dapat melakukan booting langsung.

Instalasi
Kotak dialog pertama kali yang muncul saat instalasi dijalankan adalah kotak selamat datang dari RedHat, kemudian pilihan monitor, berwarna atau tidak. Kotak dialog selanjutnya adalah pilihan keyboard, gunakan tanda panah atau tombol TAB untuk bergerak.
Selanjutnya adalah kotak dialog pilihan metode instalasi yang akan dipakai, pilihan pertama Local CD-ROM dan yang lain NFS, Hard disk, FTP serta SMB. Untuk kali ini pilihan metode instalasinya adalah dari CD-ROM.
Program instalasi akan menanyakan apa jenis CD-ROM drive. Kebanyakan CD-ROM drive untuk home PC adalah IDE/ATAPI. Bila jenisnya SCSI CD-ROM drive selanjutnya program menanyakan jenis adapter SCSI-nya. Bila CD-ROM drive bukan termasuk keduanya, pilihan other dan driver untuk CD-ROM tersebut.

Setelah semua informasi benar dimasukkan, program menanyakan apakah akan menginstalasi sistem baru atau upgrade. Pilihan upgrade hanya bisa dilakukan bila versi lama dari RedHat Linux yang berbasis RPM telah ada dalam komputer.
Bila yang dipilih Install, program secara otomatis akan menjalankan program utilitas fips atau disk druid yang akan menyusun partisi-partisi hard disk.


>> Partisi Hard Disk
Untuk berbagi partisi dengan sistem lain (Windows95, OS/2, dll). Kesalahan mempartisi hard disk dapat menghapus seluruh sitem dan isi hard disk oleh karena itu lakukan bagian ini dengan hati-hati, bila perlu backup dulu sistem yang ada.
Perintah-perintah yang digunakan dalam program partisi fdisk adalah :
  • m, untuk menampilkan seluruh perintah yang tersedia berikut penjelasannya/help.
  • p, untuk menampilkan tabel partisi hard disk.
  • n, membuat partisi baru.
  • t, mengeset atau merubah tipe partisi.
  • l, menampilkan daftar tipe-tipe partisi berikut nomor ID masing-masing.
  • w, menyimpan semua perubahan yang telah dilakukan.
Sebelum mulai, selalu periksa informasi partisi hard disk saat itu dengan perintah p. Sedikitnya diperlakukan dua buah partisi untuk Linux, yaitu partisi untuk root dan swap tapi bila spasi hard disk tidak membatasi bisa di buat beberapa partisi lain.
Partisi dibuat dengan perintah n dan kemudian bisa dipilih e untuk partisi extended dan p untuk partisi primer. Pilih p untuk pertama kali ini. Berikutnya adalah menentukan silinder awal dan besar partisinya, misalnya untuk partisi ini diinginkan besarnya 500 MB maka masukkan +500M. Sampai di sini, partisi Linux native yang pertama sudah terbentuk.
Selanjutnya adalah membuat partisi swap. Partisi ini digunakan sebagai penampung informasi yang sedang tidak digunakan oleh RAM, tujuannya agar RAM tetap memiliki ruangan yang kosong untuk menerima informasi baru. Beberapa orang berpendapat partisi ini harus diberikan sedikitnya 32 MB saat menjalankan X Windows atau sedikitnya 2 kali jumlah RAM. Tapi beberapa orang yang memiliki RAM lebih dari 64 MB melaporkan sistem merreka dapat bekerja dengan baik walau tanpa partisi swap.
Membuat partisi swap sama halnya dengan di atas, dengan perintah n, pilih p dan tentukan silinder awal serta besarnya partisi swap tersebut. Untuk partisi swap, tipe partisinya harus dirubah dengan perintah t dan masukkan kode hex 82 untuk partisi ini.
Bila ruang hard disk masih tersisa ulangi pembuatan partisi yang lain. Kita diijinkan membuat hingga empat buah partisi primer dalam sebuah hard disk, setelah itu hanya dapat dibuat partisi extended di masing-masing partisi primer .

Setelah semua partisi dibuat, tekan w untuk menyimpannya dan akan kembali ke program instalasi. Selanjutnya partisi swap baru dibuat akan diformat supaya bisa digunakan untuk Linux. Bila ada partisi sistem lain, misalnya Windows95, kita diberi kesempatan untuk memberikan nama mount point ke partisi tersebut agar nanti Linux bisa membaca partisi tersebut. Tombol Edit dapat digunakan untuk merubah mount point masing-masing partisi.

Instalasi Paket Progam
Instalasi paket program adalah tahap berikut dari rangkaian tahap instalasi RedHat Linux. Instalasi paket program juga akan dipandu dengan baik, pertama kali akan ditampilkan kotak dialog yang menampilkan komponen program yang telah dikelompokkan secara rapi oleh RedHat. Tapi kita bisa memilih paket-paket program apa yang ingin diinstalasi dengan mengaktifkan (memberi tanda *) pada pilihan Select individual packages. Kadang-kadang, program tertentu tergantung pada program lain supaya dapat bekerja dengan baik. Hal ini disebut dependency dan ini sering terjadi bisa user yang tidak berpengalaman memilih Select individual packages dan menentukan sendiri paket program yang ingin diinstalasi.

Tapi tidak perlu khawatir, bila program instalasi mendeteksi adanya paket program tidak dipilih padahal dibutuhkan oleh paket program lain maka secara otomatis prorgam instalasi akan menunjukkan paket-paket program yang harus diinstalasi.

Format, Instalasi dan Menunggu
Tugas selanjutnya biarlah dikerjakan oleh program instalasi, memformat semua partisi dan menginstalasi paket program yang telah ditentukan. Pekerjaan ini akan memakan waktu sedikit lama dan yang dapat kita lakukan saat itu adalah hanya menunggu. Bila tidak ada masalah, waktu menunggu akan berakhir dengan tampilan kotak dialog selanjutnya, yaitu Konfigurasi Alat seperti mouse, video, monitor, kartu ethernet dan printer.


Konfigurasi Alat
·         Mouse
Setelah memformat seluruh partisi dan menginstalasi semua paket program, selanjutnya secara otomatis program instalasi akan mendeteksi kehadiran mouse berikut port dimana mouse tersebut dihubungkan.
·         Video Card dan Monitor
Bila saat instalasi paket program kita memilih X Window System, maka program instalasi akan menjalankan Xconfigurator. Pertama, akan ditanyakan informasi mengenai kartu video bila kartu video yang kita miliki tidak ada dalam daftar yang diberikan, cobalah pilih unlisted card. Kedua, Xconfigurator akan memberi daftar pilihan monitor atau pilih saja custom bila monitor milik kita tidak ada dalam daftar. Selanjutnya adalah pilihan modus video yang ingin dijalankan tapi perhatikan jumlah memori video yang dimiliki, untuk 1 MB video memori tidak cukup baik menjalankan modus 32. Semua informasi di atas akan ditulis dalam file /etc/X!!/XF86Config.
  • Networking
    Bila komputer kita direncanakan untuk dihubungkan dengan mesin lain dalam suatu jaringan, pilih saja No. Bila dipilih Yes, kita harus memasukkan IP address, netmask, default gateway dan nameserver primer serta domain name, hostname dan nameserver tambahan lainnya.
·         Konfigurasi printer bisa dilewati dan disetup dilain waktu. Koneksi printer dapat dipilih: Local, Remote atau LAN-Manager. Kemudian ditanyakan nama queue, direktori spool, merek dan modelnya, ukuran kertas yang dipakai serta kedalaman warna bila printernya berwarna. Untuk local printer harus diberikan nama port dimana printer tersebut dihubungkan. Untuk remote printer memerlukan IP address host serta nama queue di remote host. Sedangkan untuk printer LAN-Manager memerlukan nama host, IP number host, nama printer, username yang akan menggunakan printer dan password-nya.
·         Clock
Program instalasi juga akan menanyakan time zone dimana kita berada dan mengeset CMOS clock komputer. Bila clock diset untuk waktu lokal, Linux maupun sistem operasi lain (seperti Windows95) akan menggunakan clock tersebut. Bila diset menggunakan GMT atau UCT, Linux akan mengikuti perubahan itu tapi Windows95 tidak.
  • Password
    Isian password muncul setelah setting clock. Password ini adalah password root dan digunakan untuk melindungi sistem.

LILO


LILO atau LINUX Loader merupakan program loader yang berguna untuk memuat kernel LINUX. Instalasi ini dapat dilewati jika tidak menginginkannya. Setelah menekan Ok, program instalasi akan mereboot sistem, tunggu beberapa detik. Pada beberapa komputer ada kalanya BIOS melaporkan adanya penulisan di MBR, pilih saja Ok atau expected (karena kita memang sengaja menuliskan informasi LILO di MBR). Prompt boot: manandakan LILO telah dimuat tekan Enter atau biarkan beberapa saat, LILO akan meload kernel Linux (defaultnya, LILO akan meload Linux). Ketikkan root pada prompt login: dan isi password pada prompt password: Bila melihat prompt pagar seperti ini: [root@localhost root]#
Berarti instalasi telah sukses !
Managemen Aplikasi
Untuk memberikan tambahan aplikasi ke dalam LINUX diperlukan beberapa langkah yang semuanya bisa diatur dengan menggunakan fasilitas RPM (RedHat Package Manager)
Teknologi RPM adalah sebuah cara yang paling mudah untuk melakukan instalasi, uninstalasi, upgrade, query, verify dan mem-build paket software. Paket software RPM adalah sebuah arsip dari file-file dengan beberapa informasi yang berhubungan dengan file-file tersebut, seperti nama, versi dan deskripsinya.
Berbeda dengan cara tradisional menggunakan file tar.gz, metode RPM membuat user tidak direpotkan masalah manajemen file seperti letak file, direktori dan sebagainya.


Contoh menggunakan RPM antara lain :
1.      Install
rpm -i [option][nama_paket_rpm]
misal:
rpm -ivh vim-4.5-2.i386.rpm


v dan h adalah option untuk menampilkan jalannya instalasi dan menampilkan grafik berbentuk hash (#). Option lainnya dapat dilihat di man rpm.
2.      Upgrade
rpm -U [option][nama_paket_rpm]
misal :
rpm -Uvh emacs-19.34-4.i386.rpm


Upgrade ini adalah kombinasi dari uninstalasi dan instalasi, artinya RPM akan menguninstalasi dulu paket versi lama bila ditemukan dan menggantinya dengan versi baru. Bila tidak ditemukan versi lamanya maka otomatis RPM melakukan instalasi.
3.      Uninstall
rpm -e [option][nama_paket]
misalnya : rpm -e emacs

Untuk uninstalasi tidak dipakai nama paket RPM tapi nama paket itu sendiri. Dependency error juga terjadi bila paket yang ingin di uninstalasi dibutuhkan oleh program lain. Gunakan - - nodeps bila ingin tetap menghapusnya. Untuk uninstalasi ini sebaiknya dilakukan dengan meng-uninstalasi paket-paket sesuai urutan dependency-nya.
4.      Query
rpm -q [option][nama_paket]
misalnya : rpm -ql kernel

Opiton 1 menampilkan semua file yang dimiliki oleh paket kernel.
  1. Verify
    rpm -V [nama_paket]
    misalnya : rpm -V bash

    Verify digunakan untuk mendeteksi bila terdapat masalah saat instalasi.



0 komentar:

Posting Komentar

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( :-p =))